Bulan Ramadhon


Bulan Ramadhon (dalam bahasa Arab:رمضان) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasasalat tarawih, peringatan turunnya Al-Quran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al-Quran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. ALLAH berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183 -  188 :

بِسْـــــــــمِ اللَّـــــــهِ الرَّحْمَـــــــنِ الرَّحِيــــــــمِ


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {183}
 أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةُ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرُُ لَّهُ وَأَن تَصُومُوا خَيْرُُ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ {184}
 شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ {185}
 وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ {186}
 أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسُُ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسُُ لَّهُنَّ عَلِمَ اللهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَالْئَانَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَاكَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى الَّيْلِ وَلاَ تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلاَ تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ ءَايَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ {187}
 وَلاَ تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِاْلإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ 
{188}



Artinya :

(183) Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

(184) (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(185) (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

(186) Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

(187) Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasannya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangang Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.

(188) Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.

Jadi, bulan Ramadhon adalah bulan untuk melatih kita dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya dan menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah Saw. dengan semangat Fastabiqul Khoirot (Berlomba-lomba dalam kebaikan). Karna dibulan lain tidak sesemangat dibulan Ramadhon. Yang tadi dibulan lain tidak kemasjid, bahkan jarang Sholat, malas...ibadah, tapi setelah masuk bulan Ramadhon semua berubah menjadi semangat dan rajin. Jadi sering ke masjid, Sholat di awal waktu, Rajin bersedekah, rajin...ibadah. Nah ini adalah Amalan-amalan prioritas di dalam bulan ramadhon dan tidur bukan termasuk di dalamnya :

1. Puasa Ramadhon
    Jelas, puasa adalah perintah utama di bulan Ramadhon ini. Sesuai dengan surat Al- Baqarah:183. Puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa baik dari makan, minum, hubungan suami istri dan segala sesuatu yang masuk kedalam perut baik itu lewat mulut, hidung, telinga, dan kemaluan, dari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

    a. Kedudukan niat dalam puasa.
         Niat wajib dilakukan dari malam hari dalam puasa fardhu, dan tidak wajib dalam puasa sunnah. Rasulullah Saw. bersabda : "Barang siapa tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tiada puasa baginya". (HR. Abu Dawud, Tirmidzi). 

tentang puasa sunnah, Aisyah ra meriwayatkan : Pada suatu hari Rasulullah Saw. masuk ke rumahku beliau berkata : "Adakah engkau memliki sesuatu makanan?" Saya berkata : Tidak Ya Rasulullah, maka beliau berkata : "Jika demikian saya berpuasa". (HR.Muslim).

     b. Hal-hal yang membatalkan puasa

         - Masuknya benda cair atau padat ke dalam perut, baik itu lewat mulut, telinga, hidung dan kemaluan.
         - Keluarnya air mani dengan sengaja.
         - Muntah yang disengaja.
         - Makan, minum atau jima' walaupun dalam keadaan dipaksa.
         - Tidak berniat puasa
         - Haid dan nifas walau diakhir waktu.
         - Murtad.

         di atas ini adalah hal yang membatalkan puasa, sedangkan yang membatalkan pahala puasa atau mengurangi bahkan menghilangkan nilai puasa adalah melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela atau yang dilarang oleh Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda : 


"Banyak orang puasa yang tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan haus. Dan banyak orang shalat malam tidak mendapat apa-apa kecuali bergadang". (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah).


"Barang siapa tidak meninggalkan kata-kata dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah Swt. tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya". (HR. Bukhari).
"Puasa bukanlah hanya meninggalkan makan dan minum, akan tetapi yang dimaksud puasa adalah menghindarkan diri dari kata-kata yang tidak berguna dan dusta. Maka jika ada orang yang mencelamu atau usil kepadamu, katakanlah saya sedang puasa, saya sedang puasa. (HR. Ibnu Majah, Ibnu hibban, dan Hakim).



Sehingga puasanya hanya menggugurkan kewajiban saja, dan ingat Allah tidak butuh dengan puasanya orang yang maksiat.

     c. Keringanan-keringanan yang diberikan Allah Swt. dalam puasa :

         - Makan dan minum karena lupa
           Rasulullah Saw. bersabda : "Barang siapa lupa sedang ia dalam keadaan puasa maka ia makan atau minum, hendaklah ia menyempurnakan puasanya, sebab Allah Swt. telah memberi kepadanya makan dan minum. (HR. Bukhari-Muslim)

         - Orang hamil dan menyusui
            Orang hamil dan menyusui jika mereka mengkhawatirkan anak yang dikandungnya atau diri mereka, maka boleh berbuka, sebab hukum mereka sebagaimana hukum orang sakit. Rasulullah Saw. bersabda : "Allah Swt. melepaskan orang musafir berpuasa dan separuh sholatnya dan untuk orang hamil dan menyusui dari puasa". (HR. Al-Khamsah)

         - Haid dan Nifas
           Diriwayatkan dari Aisyah ra beliau berkata : "Kami mengalami haid di zaman Rasulullah Saw. kemudian kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha sholat.

         - Orang sakit
           Sakit apakah yang dibolehkan berbuka? Jumhur ulama mengatakan : Sakit yang membahayakan jiwa atau menambah cidera atau dikhawatirkan memperlambat kesembuhan. Alasan mereka adalah firman Allah Swt. : "Allah Swr. menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesusahan bagimu.(QS. Al-Baqarah:185).

         - Lanjut usia
           Ini berdasarkan pandangan Imam Bukhari dan Ibnu Abbas dalam memahami ayat : Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya, maka ia membayar fidyahnya yaitu memberi makan satu orang miskin (QS. Al-Baqarah:184).

       d. Janji-janji Allah Swt. bagi orang-orang yang berpuasa.

         Rasulullah Saw. bersabda :

"Tiada seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah Swt, kecuali Allah Swt. akan menjauhkan dia di ari itu tujuh puluh tahun dari neraka. (HR.Bukhari-Muslim)


"Setiap amal anak adam akan dilipatgandakan, setiap kebaikan sepuluh kali lipat hinggan tujuh ratus kali lipat. Allah Swt. berfirman, kecuali puasa ia adalah untuk-Ku, Akulah yang akan membalasnya. Ia tinggalkan nafsunya, makannya, karena Aku. (HR.Bukhari)
"Barang siapa puasa bulan Ramadhon, ia tahu larangan-larangnnya, ia juga menjaga apa yang harus dijaga, akan dihapuskan semua dosa yang telah lalu. (HR.Ibnu Hibban)

"Barang siapa puasa karen iman dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.(HR.Bukhari-Muslim)
"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut "Rayyan", akan masuk dari pintu ini di hari kiamat semua orang yang puasa, dan tidak yang lain. Jika mereka telah masuk, pintu akan ditutup, dan tidak akan masuk kedalamnya seorangpun. (HR.Bukhari-Muslim)


      e. Ancaman bagi orang-orang yang tidak berpuasa
          Rasulullah Saw. bersabda bahwa puasa merupakan identitas bagi kaum Muslimin. Puasalah yang membedakan antara kita dan orang-orang kafir. Puasa juga tidak bisa digantikan pahalanya dengan puasa yang lain walaupun dengan puasa seumur hidup sekalipun. Berikut adalah beberapa peringatan Rasulullah Saw. :


"Barang siapa berbuka sehari dibulan Ramadhon tanpa adanya rukhsah(keringanan) yang diringnkan oleh Allah Swt kepadanya, puasa itu tidak akan bisa diganti dengan puasa satu tahun walaupun ia puasa terus menerus. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)


"Tali(pengikat) Islam dan iang-iang agama ada tiga, diatasnya islam didirikan. Barang siapa meninggalkan satu daiantaranya, ia telah kafir dan halal darahnya. Tiga itu adalah, dua kalimah Syahadat, Shalat Fardhu, dan Puasa Ramadhon. (HR. Abu Ya'la, Dailami, disahkan Adz-Dzahabi)

Ket. Warna kuning : Arti ayat Al-Qur'an atau Hadist.






Ini adalah Nasihat Rasulullah Saw. dalam menyambut Bulan Ramadhon :


Nasehat Rasulullah SAW. Menyambut Ramadhan

Selain memerintahkan shaum, dalam menyambut bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan ketika memasuki bulan Ramadhan.
Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat..... Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.
Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.
Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia, sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul-‘alamin.
Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”

Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.
Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.
Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.
Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.
Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”
“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”
“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”
Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”
“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”
“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”
“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”
“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Sumber : Puasa bersama Rasulullah, Pengarang : Ibnu Muhammad (Pustaka Al-Bayan Mizan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang menggunakan unsur SARA